Thursday, February 5, 2009

NYERI HAID, BERBAHAYAKAH?

NYERI HAID, BERBAHAYAKAH?

Nyeri haid sering diistilahkan dengan dismenore, seringkali seorang ibu atau suami merasa cemas dan was-was, manakala mendapati putrinya ataupun istrinya kesakitan tak berdaya ketika tamu bulanan itu datang.

Benarkan desmenore berhubungan dengan gangguan kesuburan?

Kekhawatiran itu sering muncul pada wanita yang belum menikah, mereka khawatir jangan-jangan ada kelainan pada kesuburannya.

Nah dari sini perlu kita bedakan antara dismenore yang mengarah pada ganggunan kesuburan (infertilitas) dengan dismenore yang sifatnya ringan. Biasanya, nyeri haid sering dibedakan menjadi dismenore spasmodic (primer) dab dismenore skunder.

Pertama dismenore primer biasanya didapati 2-3 tahun setelah seorang wanita mengalami haid pertama kali (menarche) mencapai maksimal pada usia 15 dan 25 tahun. Menghadapi hal semacam ini sebaiknya tidak perlu panik. Sebab 60-75% wanita muda mengalami dismenore jenis ini. 75% biasanya ringan dan sisanya 25% menimbulkan sakit yang cukup terasa.

Nyeri haid dirasakan seperti nyeri kram yang terjadi 24 jam sebelum menstruasi dan berlanjut sampai 24-36 jam. Kram terjadi pada perut bagian bawah menjalar ke punggung, jika cukup parah, biasanya disertai muntah dan diare. Dengan bertambahnya usia, frekwensi dismenore akan menurun dan hilang setelah melahirkan.

Kedua, dismenore sekunder. Nyeri haid jenis ini harus mendapat perhatian dari wanita karena biasanya disebabkan karena kondisi tertentu yang tidak normal, seperti adanya infeksi/peradangan panggul, endometriosis atau bisa juga karena pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (spiral). Kesuburan wanita biasanya terpengaruh jika salah satu penyebab di atas ditemukan.

Sifat nyeri bisa kita bedakan. Dismenore primer biasanya muncul di permukaan haid saja, sedang dismenore skunder, nyeri mulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi dan rasa nyeri semakin hebat pada akhir menstruasi. Puncaknya berlangsung 2 hari atau lebih. Sangat jarang sekali wanita yang berusia <25>

Nah, jika haid anda terasa nyeri, identifikasi dulu termasuk yang manakah nyeri haid yang anda rasakan. Nyeri haid ringan tidak perlu diterapi, karena akan hilang dengan sendirinya. Minumlah cukup caian jika nyeri disertai muntah dan diare. Bisa dipertimbangkan penggunaan anti nyeri, jika memang mengganggu aktifitas. Dismenore skunder membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, langkah2 berikutnya anda bisa diskusikan dengan dokter anda

No comments:

Post a Comment